Minggu, 27 April 2008

Karakteristik Guru

Penilaian karakteristik Sosok Guru

Sikap dan Sifat-sifat Guru yang Baik

Adil

seorang guru harus adil, misalnya dalam memperlakukan anak-anak didiknya dengan cara. Ia tidak membedakan anak yang cantik, anak saudaranya sendiri, anak orang berpangkat, atau anak yang menjadi kesayangannya. Perlakuan yang adil itu perlu bagi seorang guru, misalnya dalam hal memberi nilai dan menghukum murid

Memotivasi

Tugas guru dalam proses belajar-mengajar tidak hanya dalam memberikan materi saja pada anak didik, tetapi seorang guru dituntut harus aktif untuk memotivasi murid agar terdorong untuk lebih semangat dalam belajar dan menentukan arah hidup muridnya.

Humoris

Rasa humor dalam ruangan kelas merupakan obat untuk mengurangi kejanuhan dalam belajar. maka dari itu seorang guru juga harus benar-benar mengetahui kondisi dan situasi dalam kelas. Untuk mengurangi rasa kejenuhan dalam belajar yang monoton, seorang guru harus memberikan atau mengekspresikan rasa humor, supaya kondisi belajar-mengajar tetap stabil, siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti proses belajar.

Berwibawa

Tanpa adanya kewibawaan pada pendidik, tidak mungkin pendidikan akan masuk dalam hati sanubari seorang murid. Murid-murid hanya akan menuruti kehendak dan perintah gurunya karena takut atau karena paksaan, jadi bukan karena keinsafan atau karena kesadaran didalam dirinya.

Menguasai Materi

Dalam mengajar, seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang diajarkan kepada muridnya. Maka dari itu seorang guru harus senantiasa menambah pengetahuannya. Mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. seorang guru harus profesional dalam mengajar, diantaranya harus objektif, sistematis dan menguasai berbagai konsep dalam memberikan pelajaran.

Berpengetahuan Luas

Selain mempunyai pengetahuan yang dalam tentang materi yang sudah menjadi tugasnya, aka lebih baik lagi jika guru itu mengetahui pula tentang segala sesuatu yang penting-penting, yang ada hubungannya dengan tugasnya di dalam masyarakat. Guru haruslah orang yang mempunyai perhatian intelektual yang luas yang tidak kunjung padam.

Sikap dan Sifat-sifat Guru yang Tidak Mesti Ada

Pemarah

Biasanya guru yang seperti ini sering dijauhi oleh rekan guru yang lain, karena sikapnya yang tidak mencerminkan seorang guru dan tidak bersahabat dengan masyarakat. Anak murid pun enggan diajar oleh guru yang mempunyai karakter tersebut.

Egois

Sering terjadi perselisihan guru dengan anak murid, dikarenakan oleh sikap guru yang tak mau kalah dengan anak murid. Guru yang egois seperti harimau dihadapan anak murid, karena cenderung selalu ingin mengalahkan teori-teori yang dia anggap berbeda dengannya. Guru seperti ini menurut saya tidak tahu psikologi perkembangan anak murid.

Tidak menguasai materi

Anak murid akan mendapatkan pengetahuan yang aktual, jika gurunya menguasai materi dengan berbagai konsep. Akan tetapi, ketika seorang murid harus dihadapkan dengan guru yang tidak menguasai materi, anak murid akan mengacuhkan guru tersebut, karena mereka akan tertinggal materi yang mereka pelajari. Jadi, kewibawaan seorang guru juga bisa tercermin dari sejauh mana guru tersebut menguasai materi yang akan disampaikan pada anak muridnya.

Hiperhumoris

Karakter guru ini sebenarnya berpengetahuan sempit, tetapi ia tutupi dengan sikap yang humor dikelas, terkadang humornya berlebihan dengan yang diharapkan oleh muridnya. Jadi, anak murid akan merasa bosan dengan humornya yang berlebihan dengan kata lain tidak bisa serius dalam mengajar dan sebaliknya.

Pemalas

Pemalas dalam artian bahwa seorang guru ketika menjelaskan hanya duduk terpaku dalam empuknya sandaran bokong alias bangku. Guru seperti ini tidak memberikan sikap yang bergairah dalam mengajar. Jadi suasana dalam ruang belajar-mengajarpun sangat ogah-ogahan. Ketika hal itu sudah terjadi, maka suasana tidak kondusif itupun akan menghasilkan rendahnya minat belajar.